JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata mulai memasarkan potensi pariwisata Indonesia ke kota-kota kedua di China. Hal itu terlihat dari kegiatan Sales Mission Greater Bali ke tiga kota kedua diChina yaitu Hefei, Wuxi dan Hangzhou.
"Berbicara mengenai tingkatan, kota-kota yang dimaksud dengan tier-2 di China adalah kota-kota yang secara ekonomi memiliki produk domestik bruto (PDB) antara 68 miliar dollar hingga 299 miliar dollar AS," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik KemenparVinsensius Jemadu dalam keterangan pers yang diterima KompasTravel, Senin (5/9/2017).
Secara berurutan, tiga kota tadi disambangi Kementerian Pariwisata pada 29 Agustus 2017, 31 Agustus 2017 dan 1 September 2017.
Vinsensius mengatakan dasar dari agresivitas promosi pariwisata Indonesia di China ini adalah kenyataan bahwa China adalah pasar yang dari segi jumlah dan pertumbuhannya paling fantastis di antara pasar lainnya.
"Fantastis karena jumlah kunjungan wisman tahun 2017 sampai bulan Juni sudah hampir mencapai angka 1 juta, paling besar di antara pasar mana pun, dan angka pertumbuhan year-on-year-nya periode Januari-Juni 2017 hampir mencapai 50 persen," kata Vinsensius.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana menambahkan, Kemenpar ingin menjaga momentum ini dengan mengadakan diversifikasi promosi.
Salah satunya dengan menyasar kota-kota yang selama ini belum tersentuh seperti Hefei, Wuxi dan Hangzhou.
"Maskapai Indonesia pun kini turut mendukung pembukaan penerbangan ke kota-kota tier-2 di China sehingga promosi pariwisata Indonesia dianggap sudah sebagai suatu keharusan," ujar Pitana.
Jika sebelumnya maskapai Indonesia hanya terbang ke originasi kota besar China seperti Guangzhou dan Beijing, kini maskapai seperti Sriwijaya Air dan Citilink mulai merambah kota-kota seperti Hangzhou, Wuhan, Fuzhou, dan Guiyang.
Kolaborasi antara maskapai penerbangan dan Kemenpar diharapkan akan membawa semakin banyak wisman China berpelesir ke Indonesia.
Pada kegiatan Sales Mission Greater Bali di China, Kemenpar membawa 11 industri pariwisata asal destinasi Bali untuk memperkenalkan produk mereka kepada buyers di masing-masing kota.
Vinsensius menambahkan, tema destinasi Bali dipilih karena Bali adalah primadona pariwisata Indonesia dan destinasi yang tepat sebagai awal bagi wisman untuk mengeksplorasi kekayaan destinasi lainnya di Indonesia.
“Bali adalah sebagai starting point yang sempurna bagi wisman yang baru pertama kali ke Indonesia,” ujar Vinsensius.
Selanjutnya, wisman China bisa menjelajah lebih banyak destinasi seperti ke Lombok atau Banyuwangi yang juga sangat menarik.
”Selain kegiatan business meeting, kegiatan misi penjualan menampilkan seni tari-tarian tradisional khas Indonesia, pembagian doorprize berupa tiket Shanghai-Denpasar pp dan akomodasi 3 hari 2 malam serta package tour untuk 1 (satu) orang di setiap kota," pungkasnya. (*)